Wayang Topeng Jatiduwur Jombang, Supriyo, Mbah Nadi, Mbah Nasri, Mbah
Ngari, Mbah Sadi, Mbah Samid, Sanggar tari Lung Ayu Jombang, mahasiswa tari
Universitas Negeri Malang.
Warta Jombang - Wayang Topeng Jatiduwur itu diambil
mungkin karena kebetulan saat ini keberadaan komunitas ini beradi wilayah desa
Jatiduwur, Kecamatan Kesamben, Kab. Jombang. Konon menurut cerita Wayang Topeng
Jatiduwur ini berasal dari masa Majapahit kemudian secara turun temurun
diwariskan kepada ahliwarisnya. Keberadaan topengnya sendiri konon juga sudah
beberapa kali berpindah kepemilikannya. Pernah berada di daerah trowulan,
pernah juga berada di daerah Betek Mojoagung, dan terakhir kini berada di Ds.
Jatiduwur Kec. Kesamben Kab. Jombang. Meski ditempat lain, tepatnya di Ds.
Manduro, Kec. Kabuh, Kab. Jombang juga ditemukan komunitas topeng yang
menamakan dirinya Komunitas Sandur Manduro, namun Wayang Topeng Jatiduwur
memiliki karekteristik tersendiri dibanding dengan Sandur Manduro.
Namun
karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan leteratur yang bisa dijadikan
acuan tentang Wayang Topeng Jatiduwur ini sementara ini acuan yang dipergunakan
hanyalah cerita dari mulut ke mulut yang beredar di masyarakat Jatiduwur. Para
pelaku Wayang Topeng Jatiduwur ini juga sudah banyak yang meninggal sehingga
regenerasi dikomunitas ini sedikit terganggu.
Beruntung
saat ini ada seorang guru agama di sebuah Sekolah Dasar yang tidak mengerti
tentang seni sama sekali tetapi sangat konsen untuk nguri-uri kebudayaan yang
bernama Bpk. Supriyo. Beliaulah yang berjuang untuk memperkenalkan Wayang
Topeng Jatiduwur kepada masyarakat luas, tentu diawal perjuaannya dia banyak
sekali mendapat rintangan dan tantangan baik dari keluarga maupun masyarakat
sekitar karena mereka menganggap tidak pantas seorang guru agama kok ngurusi.
Artikel Terkait: Destinasi tempat wisata di jombang yang wajib Anda Kunjungi saat di Jombang Kota Santri
Wayang Topeng yang menurut mereka berbau magis dan kemusrikan karena disetiap penampilannya selalu mengadakan ritual sesajen. Belum lagi wayang topeng topeng Jatiduwur juga bisa dibilang miskin cerita. Hanya ada beberapa cerita yang biasa ditampilkan oleh Komunitas ini antara lian Patah Kuda Narawangsa dan Wiruncara Murca. Kostum/busana serta peralatan gamelannyapun masih jauh dari kata layak dan masih perlu bantuan dari dari pihak dan instasnsi terkait untuk menatanya.
Artikel Terkait: Destinasi tempat wisata di jombang yang wajib Anda Kunjungi saat di Jombang Kota Santri
Wayang Topeng yang menurut mereka berbau magis dan kemusrikan karena disetiap penampilannya selalu mengadakan ritual sesajen. Belum lagi wayang topeng topeng Jatiduwur juga bisa dibilang miskin cerita. Hanya ada beberapa cerita yang biasa ditampilkan oleh Komunitas ini antara lian Patah Kuda Narawangsa dan Wiruncara Murca. Kostum/busana serta peralatan gamelannyapun masih jauh dari kata layak dan masih perlu bantuan dari dari pihak dan instasnsi terkait untuk menatanya.
Sejumlah anak
mengikuti pawai topeng Debog dalam rangka Dasawarsa kebangkitan wayang topeng
peninggalan Majapahitan di Desa Jatiduwur, Kesamben, Jombang, Jawa Timur,
Minggu (4/12). Pawai topeng debog tersebut merupakan upaya untuk mengenalkan
dan melestarikan budaya topeng Jatiduwur yang hampir punah kepada anak-anak
sejak usia dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar